Selasa, 15 Januari 2013

JURNAL EKONOMI MANAJEMEN

NAMA :DZIKRI ANDIKA KELAS:3EB22 NPM :22210233 Tugas Kelompok Bahasa Indonesia #2 Jurnal Ekonomi Manajemen ABSTRAK Makin luas, kompleks, dan ketatnya persaingan perusahaan dituntut untuk dapat melihat berbagai kesempatan yang ada dan mencari strategi untuk menciptakan kepuasan bagi konsumen. Sebagai contoh perusahaan harus tetap mampu memberikan produk dengan mutu baik, harga terjangkau, fasilitas lengkap, serta mampu menciptakan citra positif di mata konsumen. Strategi tersebut merupakan cara yang cukup penting dalam menghadapi tingkat persaingan yang kompetitif dengan perusahaan pesaing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis baik secara serempak atau bersama-sama maupun secara parsial pengaruh positif fasilitas, harga dan citra perusahaan terhadap kepuasan konsumen, serta menganalisis variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore Depok. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari responden menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan reabilitasnya. Sebanyak 100 responden dipilih dari pengunjung Tmbookstore secara accidental sampling. Data dianalisis dengan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas, harga, dan citra perusahaan secara bersama - sama memengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore. Secara parsial hanya dua dari tiga variabel yang memengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore yaitu harga dan citra perusahaan. Citra perusahaan mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan konsumen Tmbookstore. PENDAHULUAN Makin luas, kompleks dan pesatnya persaingan yang dihadapi, menyebabkan banyak perusahaan mencari cara yang menguntungkan guna membedakan diri dengan yang lain. Perusahaan dituntut untuk dapat melihat berbagai kesempatan yang ada dan mencari strategi atau cara-cara untuk memberikan rasa puas konsumen atau pelanggan dan mempertahankannya, sebagai contoh perusahaan harus mampu memberikan produk dengan mutu baik, harga terjangkau, fasilitas lengkap, serta mampu menciptakan citra positif perusahaan di mata konsumen. Apabila seorangan konsumen telah berubah menjadi konsumen yang loyal karena kepuasannya terpenuhi maka konsumen tersebut tidak akan beralih ke produk/jasa perusahaan lain yang sejenis. Tmbookstore merupakan perusahaan yang bergerakdi bidang penjualan buku dan alat tulis kantor juga berusaha menyediakan produk dan jasa yang terbaik untuk diberikan kepada para konsumennya. Sebagai contoh dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumennya, maka Tmbookstoreselalu berusaha menghadirkan suasana yang tenang dan nyaman. Selain itu kelengkapan fasilitas pun senantiasaditingkatkan agar konsumen semakin merasa puas dan tertarik untuk datang lagi serta melakukan pembelian berulang-ulang karena adanya hadiah langsung maupun diskon harga setiap harinya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh positif fasilitas, harga dan citra perusahaan secara serempak dan parsial terhadap kepuasan konsumen, serta menganalisis variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan konsumen. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Simamora (2002), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mrngkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Menurut Kotler (2005), perilaku konsumen adalah sebuah proses teratur dimana individu-individu berintegrasi dengan lingkungannya untuk tujuan mengambil keputusan di pasar tentang barang-barang atau jasa. Pengertian Jasa Pengertian jasa menurut Rangkuti (2002) adalah “Pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain”. Pada umumnya jasa dikonsumsi dan diproduksi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut. Menurut Kotler (2004), yang mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkankepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. Kualitas Jasa Dalam memberikan pelayanan berkualitas sebagai usaha untuk mencapai kepuasan bagi konsumen, perusahaan dapat berpedoman pada dimensi kualitas jasa. Menurut Kotler (1994), terdapat 5 determinan kualitas jasa. Kelima determinan tersebut antara lain kehandalan, yang diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. Determinan selanjutnya adalah keresponsifan, yang dimaksud dengan keresponsifan adalah keinginan pihak perusahaan untuk membantu pelanggan dan memberikanjasa dengan cepat dan tanggap. Setelah keresponsifan determinan yang harus dipenuhi adalah keyakinan, dalam hal ini pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. Determinan kualitas jasa berikutnya adalah empati dan berwujud, empati yang dimaksud adalah rasa untuk peduli serta memberikan perhatian pribadi kepada konsumen, sedangkan berwujud maksudnya adalah penampilan fasilitas fisik, peralatan, karyawan dan media komunikasi. Kualitas jasa yang ditawarkan dapat dinilai melalui dua sudut pandang. Sudut pandang yang pertama adalah dinilai dari kualitas teknik dimana kualitas jasa dapat ditentukan dari hasil kerja penyampaian jasa itu sendiri. sudut pandang yang kedua adalah melalui kualitas proses pelayanan yang meliputi cara penyampaian jasa. Dengan kata lain terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa yang diharapkan dan jasa yang diterima. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan harapan, maka kualitas jasa di persepsikan baik dan memuaskan dan jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas jasa yang ideal. Pengertian Harga Bagaimana konsumen memandang harga tertentu baik tinggi, rendah maupun wajar mempunyai pengaruh yang kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan. Sebagai contoh dalam hal persepsi kewajaran harga dimana pada umumnya konsumen memberikan perhatian pada harga yang dibayar oleh konsumen lain. Schiffman dan Kanuk (2004) mengatakan terdapat dampak dari persepsi harga konsumen yang ditimbulkan oleh tiga tipe harga acuan antara lain harga rendah dan wajar, tinggi dan wajar, yang terakhir tinggi dan tidak wajar. Harga-harga rendah dan wajar berada dalam rentang harga pasar yang dapat diterima, harga tinggi dan wajar berada dekat batas-batas luar rentang harga tetapi tidak melewati bidang yang dapat dipercaya. Sedangkan harga tinggi dan tidak wajar berada jauh di atas batas-batas rentang harga pasar yang dapat diterima konsumen. Hal tersebut menandakan bahwa konsumen akan lebih memilih tipe harga yang rendah dan wajar sebelum membeli suatu produk atau jasa. Lupiyoadi dan Hamdani (2006) mengatakan bahwa apabila suatu barang maupun jasa mengharuskan konsumen mengeluarkan biaya yang lebih besar dibanding manfaat yang diterima, maka yang terjadi adalah bahwa barang dan jasa tersebut memiliki nilai negatif. Konsumen mungkin akan menganggapnya sebagai nilai yang buruk dan kemudian akan mengurangi konsumsi karena merasa tidak puas. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jasa Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga jasa diantaranya adalah elastisitas permintaan, membantu para manajer jasa memahami hubungan antara harga dan permintaan dan variasi permintaan pada berbagai tingkat penetapan harga. Faktor keduayaitu struktur biaya, membantu para manajer jasa memahami biaya penyedian jasa dan variasi biaya ini sepanjang waktu dan berdasarkan tingkat permintaan. Kemudian faktor yang ketiga ialah persaingan, pemahaman mengenai biaya pesaing bisa membantu manajer jasa melakukan penilaian ataskapasitas pesaing untuk mengubah struktur penetapan harga. Keempat, positioning dari jasa yang ditawarkan. Kelima, sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Faktor keenam, siklus hidup jasa, mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan hidup. Ketujuh, sumber daya yang digunakan dan faktor terakhir adalah kondisi ekonomi. Pengertian Citra Citra adalah pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan, benda atau organisasi (Steinmetz dalam Siswanto Sutojo, 2004). Bagi perusahaan citra juga dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi seseorang terhadap perusahaan didasari atasapa yang mereka ketahui atau mereka kira tentang perusahaan yang bersangkutan. Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam mengambil berbagai macam keputusan penting. Contoh keputusan tersebut adalah membeli barabg atau jasa yang dihasilkan perusahaan (konsumen), berlangganan (pelanggan) dan merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain. Contoh lain keputusan adalah mengucurkan kredit (bank kreditur), memberikan kredit penjualan barang atau jasa (perusahaanpemasok), membeli saham atau obligasi yang diterbitkan perusahaan (investor) dan memberikan izin usaha atau konsesi (instansi pemerintah). Proses Terbentuknya Citra Perusahaan Citra perusahaan yang baik merupakan keunggulan bersaing yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Oleh karena itu secara berkala perusahaan harus mensurvey konsumen untuk mengetahui citra yang tertanam dipikiran masing-masing konsumen. Menurut Hawkin dkk. (2000), proses terbentuk citra perusahaan berlangsung pada beberapa tahapan. Pertama, objek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. Kedua, memperlihatkan upaya tersebut. Ketiga, setelah adanya perhatian objek mencoba memahami semua yang ada pada upaya perusahaan. Keempat, terbentuknya citra perusahaan pada objek yang kemudian tahap kelima citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku objek sasaran, dengan kata lain konsumen, dalam hubungannya dengan perusahaan. Pengertian Kepuasan Konsumen Kepuasan menurut Kotler dan Keller (2006) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah perbandingan antara persepsi ataukesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kepuasan konsumen merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka keberhasilan suatu bisnis. Banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memuaskan konumen. Banyak ragam pengungkapannya, karena kepuasan itu adalah sesuatu yang abstrak dan sulit diukur. Setiap orang mempunyai penilaian tersendiri tentang kepuasan yang diinginkan, maka keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kepuasan yang dapat diberikan kepada konsumen. Menurut Kottler (2002), perusahaan yang mampu mengatasi keluhan para konsumen secara efektif adalah perusahaan yang mengembangkan program pelatihan dan kriteria penerimaan karyawan dengan memperhitungkan peran perbaikan pelayanan karyawan, mengembangkan pedoman perbaikan pelayanan yang berfokus pada pencapaian perlakuan yang memadai dan kepuasan pelanggan, membongkar semua hambatan yang mempersulit pelanggan untuk melakukan pengaduan, sambil mengembangkan tanggapan yang efektif, yang mungkin termasuk memberi ganti rugi atas kegagalan pelayanan serta mempertahankan basis data produk dan pelanggan yang memungkinkan perusahaan menganalisis tipe dan sumber keluhan serta menyesuaikan kebijakannya. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil kuesioner yang disebarkan kepada para pengunjung Tmbookstore. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2009dan berakhir pada hari Minggu tanggal 19 Juli 2009. Variabel yang diteliti olehpenulis dibedakan menjadi dua. Variabel pertama disebut variabel bebas yang terdiri atas variabel fasilitas, harga serta citra perusahaan. Sedangkan variabel yang kedua disebut variabel terikat yaitu tingkat kepuasan konsumen Tmbookstore. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pengunjung Tmbookstore. Jumlah responden yang ditentukan sebanyak 100 responden. Penentuan sampel menggunakan nonprobability sampling,yaitu dengan cara aksidental sampling,artinya penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui dan terpilih akan dijadikan responden. Teknik Analisis Data 1. Skala Likert R.S Likert (1932) mengembangkan prosedurpenskalaan dimana skala mewakili suatu countinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri dengan angka rendah menggambarkan suatu jawaban yang negatif sedangkan ujung kanan dengan angka besar menggambarkan suatu jawaban yang positif. Format tipe Likert dirancang untuk memungkinkan pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa atau produk. Kebaikan penggunaan format tipe Likert dibandingkan dengan format check list yang hanya memberikan jawaban (ya) atau(tidak), adalah bahwa tipe Likert mencerminkan keragaman nilai sebagai akibat penggunaan skala yang dalam penelitian berkisar antara 1 sampai dengan 5. Dengan dimensi mutu yang tercermin dalam daftar pertanyaan, memungkinkan responden mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam jasa yang diterima lebih mendekati kenyataan yang sebenarnya. 2. Analisis Validitas Validitas menunjukkan tingkat atau derajat yang digunakan sebagai bukti untuk mendukung kesimpulan yang ditarik dari nilai yang diturunkan dari ukuran atau tingkat dimana skala mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Suatu data dikatakan valid apabila nilai Correced Item lebih besar dari nilai r tabel dengan df = n – 2. 3. Analisis Reliabilitas Kehandalan atau reliabilitas didefinisikan sebagai seberapa jauh pengukuran bebas dari varian kesalahan. Dalam memperkirakan kehandalan dari variabel yang diteliti peneliti menggunakan metode Cronbach’s Alpha (Cronbach, 1951). Perhitungan perkiraan Cronbrach’c Alpha biasanya dikerjakan dengan bantuan SPSS yang memang dirancang untuk dapat menghitung perkiraankehandalan. Suatu variabel dikatakan handal jika nilai dari Cronbach’s Alpha > 0,6. 4. Analisis Korelasi Analisis korelasi adalah bagian dari pengujian asosiatif yang bertujuan mencari kekuatan, signifikansi, dan arah hubungan antara dua variabel. Arah hubungan yang akan diuji dengan analisis korelasi dapat dikategorikan menurut tiga pola arah hubungan. Pola yang pertama adalah hubungan positif atau hubungan berpola searah. Pola yang kedua adalah hubungan negatif atau hubungan berpola kebalikan arah, dan yang terakhir adalah pola dimana tidak ada pola arah hubungan. Dalam mengukur tingkat korelasi penulis menggunakan korelasi metode Pearson melalui komputerisasi dengan SPSS. 5. Analisis Regresi Analisis regresi adalah salah satu jenis analisis parametrik yang dapat memberikan dasar untuk memprediksi serta menganalisis varian. Beberapa tujuan dari dilakukannya analisis regresi antara lain untuk menentukan persamaan garis regresi berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi yang dihasilkan, mencari korelasi bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji F. Untuk mencari korelasi secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikasi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji t. PEMBAHASAN - Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui berapa pertanyaan yang valid dan reliabel dengan cara melakukan survey terhadap 100 responden. Hasil perhitungan validitas dan realibilitas Item-itempertanyaan kuesioner adalah sebagai berikut: Tabel 4 Operasionalisasi Variable fasilitas, harga, citra perusahaan, dan kepuasan konsumen
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruh item pertanyaan yang tersisa pada setiap variabel dinyatakan valid karena bernilai positif (+) dan bernilai lebih besar dari 0,194 (r tabel) engan df = n – 2 atau df = 43. Nilai Cronbach’s Alpha tiap variabel lebih besar dari 0.6, yaitu berkisar antara 0.814 sampai dengan 0.914, sehingga keempat variabel tersebut dinyatakan reliabel. - Analisis Regresi Setelah melalui tahapan analisis korelasi ketiga varibael independen terhadap variabel dependen, selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel dependen. Berikut adalah hasil dari analisis regresi tersebut. Tabel 9 Statistik Deskriptif Descriptive statistic
Sumber: Lampiran 3. hasil keluaran SPSS Tabel 10 Model Summary Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Konsumen Model Summary
Sumber: Lampiran 3. hasil keluaran SPSS Tabel 11 Anova Fasilitas, harga, dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Konsumen
A. Predictors: (constant), Citra, Harga, Fasilitas B. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen Sumber: Lampiran 3. hasil keluaran SPSS SUMBER: hendra-eka.blogspot.com