1. DISCLOSURE
Pengertian Disclosure
Kata Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan data, Disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, maka tujuan dari pengungkapan (Disclosure) tersebut tidak akan tercapai.
Kata Disclosure memiliki arti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan. Apabila dikaitkan dengan data, Disclosure berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Jadi data tersebut harus benar-benar bermanfaat, karena apabila tidak bermanfaat, maka tujuan dari pengungkapan (Disclosure) tersebut tidak akan tercapai.
Yang dimaksud dengan prinsip
pengungkapan lengkap (full disclousure) adalah menyajikan informasi yang
lengkap dalam laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan
ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan juga saldo-saldo dari
rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua
informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan.
Apabila dikaitkan dengan laporan
keuangan, Full Disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus
memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktifitas suatu
unit usaha. Dengan demikian informasi yang diungkapkan harus jelas, lengkap dan
dapat menggambarkan secara tepat mengenai kejadian-kejadian ekonomi yang
berpengaruh terhadap hasil operasi unit usaha tersebut.
Tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan adalah sebagai berikut :
Tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan adalah sebagai berikut :
·
Pengungkapan
yang cukup (Adequate)
Disclosure yang minimal harus ada sehingga ikhtisar-ikhtisar keuangan menjadi tidak menyesatkan.
Disclosure yang minimal harus ada sehingga ikhtisar-ikhtisar keuangan menjadi tidak menyesatkan.
·
Wajar (Fair
Disclosure)
Tersirat tujuan-tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama kepada semua pihak yang merupakan pembaca potensi pembaca potensial dari laporan keungan.
Tersirat tujuan-tujuan etis untuk memberikan perlakuan yang sama kepada semua pihak yang merupakan pembaca potensi pembaca potensial dari laporan keungan.
·
Lengkap
(Full)
Berarti penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa pihak Full Disclosure berarti penyajian informasi secara berlebih-lebihan dan karenanya tidak tepat. Informasi yang berlebih-lebihan adalah berbahaya karena penyajian informasi dengan detail terlalu banyak justru akan menyembunyikan informasi yang penting dan membuat laporan keuangan menjadi sukar diinterpretasikan.
Yang paling umum digunakan dari ketiga konsep diatas adalah pengungkapan yang cukup (Adequate).
Berarti penyajian semua informasi yang relevan. Bagi beberapa pihak Full Disclosure berarti penyajian informasi secara berlebih-lebihan dan karenanya tidak tepat. Informasi yang berlebih-lebihan adalah berbahaya karena penyajian informasi dengan detail terlalu banyak justru akan menyembunyikan informasi yang penting dan membuat laporan keuangan menjadi sukar diinterpretasikan.
Yang paling umum digunakan dari ketiga konsep diatas adalah pengungkapan yang cukup (Adequate).
Tujuan yang positif dari Disclosure
adalah untuk memberikan informasi yang penting dan relevan kepada para pemakai
laporan keuangan, sehingga dapat membantu mereka dalam membuat keputusan dengan
cara yang terbaik. Ini berarti bahwa informasi yang tidak material atau relevan
harus diabaikan apabila kita mengaharapkan bahwa informasi yang disajikan itu
mempunyai makna dan dapat dimengerti.
1.
KONVERGENSI
AKUNTANSI
Konvergensi
pengertian harfiahnya adalah dua benda atau lebih bertemu/bersatu di suatu
titik; pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang amat dekat. Konvergensi
berasal dari bahasa Inggris yaitu Convergence. Kata konvergensi merujuk pada
dua hal/benda atau lebih bertemu dan bersatu dalam suatu titik (Arismunandar,
2006: 1) . Konvergensi akan mudah dibayangkan jika menggunakannya dalam ilmu
fisika khususnya tentang cahaya. Cahaya matahari datang dari berbagai sudut
yang kemudian dikumpulkan atau dibiaskan oleh loop (kaca pembesar) pada satu
titik. Penggabungan berkas-berkas cahaya tersebut adalah peritiwa konvergensi.
Istilah
konvergensi ini bisa dipadukan dengan kata-kata lainnya, misalnya dalam konteks
ini adalah IFRS. Sehingga, konvergensi ke IFRS berarti penggabungan atau
pengintegrasian Standar, Interpretasi & Kerangka Kerja dlm rangka
Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan yang diadopsi dari
IFRS yang ada untuk digunakan dan diarahkan ke dalam satu titik
tujuan. Istilah konvergensi secara umum juga merujuk pada kaitannya dengan
perkembangan Akuntansi yang ada diindonesia.
Alasan perlunya
konvergensi ke IFRS
Setelah
kita mengetahui tentang kata IFRS dan Konvergensi maka kita bisa mendapatkan
jawaban apa alas an perlunya konvergensi ke IFRS, mungkin salah satu alasannya
IFRS memiliki keunggulan yang cocok bila dikonvergensi di
Indonesia, Pengertian konvergensi IFRS yang digunakan merupakan awal untuk
memahami apakah penyimpangan dari PSAK harus diatur dalam standar akuntansi
keuangan. Pendapat yang memahami konvergensi IFRS adalah full adoption
menyatakan Indonesia harus mengadopsi penuh seluruh ketentuan dalam IFRS,
termasuk penyimpangan dari IFRSs sebagaimana yang diatur dalam IAS 1 (2009):
Presentation of Financial Statements paragraf 19-24. IFRS menekankan pada
principle base dibandingkan rule base.
Tujuan akhir dari
konvergensi IFRS adalah PSAK sama dengan IFRS tanpa adanya modifikasi
sedikitpun. Di sisi lain, tanpa perlu mendefinisikan konvergensi IFRS itu
sendiri, berdasarkan pengalaman konvergensi beberapa IFRS yang sudah dilakukan
di Indonesia tidak dilakukan secara full adoption.
Sistem kepengurusan perusahaan
di Indonesia yang memiliki dewan direksi dan dewan komisaris (dual board
system) berpengaruh terhadap penentuan kapan peristiwa setelah tanggal neraca,
sebagai contoh lain dari perbedaan antara PSAK dengan IFRS. Indonesia melalui
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sedang
melakukan proses konvergensi IFRS dengan target penyelesaian tahun 2012. IFRS
menekankan pada principle base dibandingkan rule base.
Indonesia akan
mengadopsi IFRS secara penuh pada 2012, Strategi adopsi yang dilakukan untuk
konvergensi ada dua macam, yaitu big bang strategy dan gradual strategy. Big
bang strategy mengadopsi penuh IFRS sekaligus, tanpa melalui tahapan – tahapan
tertentu. Strategi ini digunakan oleh negara – negara maju. Sedangkan pada
gradual strategy, adopsi IFRS dilakukan secara bertahap. Strategi ini digunakan
oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia.
Sasaran Konvergensi
IFRS tahun 2012, yaitu merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS
versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012, Konvergensi IFRS di
Indonesia dilakukan secara bertahap. Adapun manfaat yang diperoleh dari
konvergensi IFRS adalah memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan
penggunaan SAK yang dikenal secara internasional, meningkatkan arus investasi
global melalui transparansi, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund
raising melalui pasar modal secara global, menciptakan efisiensi penyusunan
laporan keuangan.
Apa manfaat konvergensi
IFRS?
Diantaranya adalah :
·
Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan
Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara internasional.
·
Meningkatkan arus investasi dlobal melalui
transparansi.
·
Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund
raising melalui pasar modal secara global.
·
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
·
Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan
mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Alasan perlunya
konvergensi ke IFRS?
Dengan dilakukannya
konvergensi PSAK ke IFRS maka :
1.
Mengurangi peran dari badan otoritas dan panduan
terbatas pada industri-industri spesifik.
2.
Pendekatan terbesar pada subtansi atas transaksi dan
evaluasi dimana merefleksikan realitas ekonomi yang ada.
3.
Peningkatan daya banding laporan keuangan dan
memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal internasional.
4.
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan
mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
5.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan
multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
6.
Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best
practise”.
Permasalahan yang
dihadapi dalam impementasi dan adopsi IFRS?
Diantaranya
adalah :
·
Translasi Standar Internasional
·
Ketidaksesuaian Standar Internasional dengan Hukum
Nasional
·
Struktur dan Kompleksitas Standar Internasional
Frekuensi
Perubahan dan Kompleksitas Standar Internasional Seperti contoh IFRS menekankan
pada fair value dan meninggalkan historical value.
1. Translasi mata uang
Translasi mata uang
asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global,
dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap
mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan
dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
1.
mencatat transaksi mata uang asing;
2.
memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3.
berkomunikasi dengan peminat saham asing.
LATAR BELAKANG DAN
TERMINOLOGI
Transaksi mata uang bisa
terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
·
Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan
tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi
mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau
tidak langsung.
·
Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah
mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi
pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau
sebagai tingkat palsu pasar forward.
·
Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang
simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
EFEK LAPORAN KEUANGAN
TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang
digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestic, yaitu:
·
Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
·
Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang
pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali
muncul.
·
Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs
historis atau saat ini.
·
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal,
penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
·
Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif
transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah
dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
TRANSLASI MATA UANG
ASING
·
Metode Nilai Tukar Tunggal
·
Metode Nilai Tukar Ganda
o
Metode Current-Noncurrent
o
Metode Moneter-Nonmoneter
o
Metode Kurs Sementara
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi
untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)
Penangguhan
2)
Penangguhan dan Amortisasi
3)
Penangguhan Sebagian
4)
Tidak Ada Penangguhan
PENGEMBANGAN AKUNTANSI
TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif
historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika, sebagai
berikut:
1)
Pra-1965
Praktik translasi mata
uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research Bulletin No.
43.
2)
1965-1975
Translasi mata uang
asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan
pada tahun 1965.
3)
1975-1981
FASB mengeluarkan FAS
No. 8 pada tahun 1975.
4)
1981-Sekarang
FASB mengeluarkan
Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
GAMBARAN STANDAR NO.
52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
·
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini
yang digunakan adalah:
1)
Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal
ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
3)
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam
laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi
telah diputuskan tidak bernilai.
·
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1)
Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan;
item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk
periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya
penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam
pendapatan lancar.
·
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing
mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata
uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan
keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional
(metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan
metode kurs saat ini.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
·
Perspektif Laporan
·
Harga Perolehan
·
Konsep Pendapatan
·
Laba Terkelola
TRANSLASI MATA UANG
ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat
inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan
secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya
asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya.
1.
Eksposur dan akuntansi valas
Transaksi
Valas (Valuta asing) menyebabkan timbulnya aksposur valas, yang disebabkan
karena terjadinya perubahan kurs. Eksposur valas yaitu aksposur transaksi,
eksposur translasi, dan eksposur ekonomi, mempunyai substansi ekonomi yang
harus diplaporkan pada laporan keuangan.
6.1. Pasar Valas dan Kurs Pasar valas merupakan mekanisme melalui yang mana
valuta suatu negara ditukarkan dengan valuta negara lain, kurs antar valuta
ditetapkan, dan transaksi antar valas diselesaikan. Dalam hubungannya dengan
lokasi fisik, pasar valas bertebaran di seluruh dunia dan eksis jika
individu-individu atau institusi-institusi saling bertukar valuta dari negara
yang berbeda-beda. Dalam hubungannya dengan waktu eksekusi, transaksi valas
dapat terjadi di Spot market dan forward market. Spot market meliputi pembelian
dan penjualan valas yang sangat segera dilaksanakan. Untuk transaksi kecil di
pasar retail, penyelesaiannya adalah segera, sedangkan untuk transaksi besar di
wholesale market butuh waktu sampai dua hari bisnis. Dalam forward market, para
partisipan mengadakan kontrak pada hari ini untuk penyerahan,/penerimaan valas
pada waktu mendatang. Perbedaan antara kurs sekarang( spote rate) dan kurs masa
mendatang( forward rate) disebut premi (premium) jika kurs mendatang lebih
mahal disbanding dengan kurs sekarang, dan disebut dikon (discount) jika
sebaliknya. Sistem moneter dunia terbentuk dari banyak valuta nasional. Pada
saat kurs mudah goyah (volatile), penting bagi para manajer untuk waspada
terhadap resiko valas dan mengmbil langkah-langkah yang cukup untuk
mengatasinya. Daya saing perusahaan terlibat dalam bisnis internasional dapat
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs.
6.2. Eksposur Valas Eksposur valas merupakan sebuah ukuran terhadap potensi
perubahan profitabilitas, arus kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang
disebabkan oleh perubahan kurs. Eksposur valas secara konvensional
diklasifikasi menjadi 3 tipe:
1. Eksposur translasi atau eksposur
akuntansi Merupakan potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan
induk dan laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs
sejak tanggal laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan utama
translasi adalah untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian, translasi juga
membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan
mengubah angka-angka laporan ke dalam sebuah valuta umum ( yaitu valuta
perusahaan induk).
2. Eksposure transaksi Berkaitan dengan
sensitifitas arus kas kontraktual yang dinyatakan dala valas terhadap perubahan
kurs yang diukur dalam valuta domestic perusahaan tersebut. Eksposur transaksi
dapat timbul karena transaksi-transaksi berikut: a. Membeli atau menjual barang
secara kredit b. Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas c. Terikat kontrak
untuk membeli/menjual valas pada tanggal tertentu di masa mendatang d.
Transaksi lain untuk mendapatkan asset atau utang yang dinyatakan dalam valas.
3. Eksposur ekonomi/operasi Menaksir
dampak perubahan kurs di masa mendatang terhadap operasi perusahaan dan posisi
kompetitifnya terhadap perusahaan-perusahaan lain. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi langkah-langkah strategis yang dapat diambil perusahaan untuk
meningkatkan atau mempertahankan nilai perusahaan tersebut terhadap perubahan
kurs yang tidak diduga. Eksposur ini bersifat subyektif karena adanya
ketidakpastian yang lebih besar dari variabel-variabel ekonomi dalam jangka
panjang.
6.3. Akuntansi Untuk Fluktuasi Kurs Perusahaan yang terlibat dalam bisnis
global menghadapi resiko terjadinya laba atau rugi dari fluktuasi kurs. Tetapi
untuk memahi hal tersebut ada manfaat untuk membedakan antara transaksi asing
dan transaksi valas karena tidak semua transaksi asing dinyatakan dalam valas,
sehingga tidak setiap transaksi asing merupakan transaksi valas. Penting untuk
dipahami bahwa terdapat perbedaan atara laba dan rugi transaksi dan laba dan
rugi translasi. Laba dan rugi transaksi direalisasi dan mempengaruhi arus kas
perusahaan. Dibandingkan dengan jumlah rupiah yang diterima seandainya dibayar
tunai, jumlah tersebut dapat sama besar, lebih besar atau lebih kecil. Potensi
inilah yang disebut eksposur transaksi. Perlakuan akuntansi terhadap laba dan
rugi transaksi valas yaitu laba dan rugi tersebut harus dimasukkan ke dalam
laporan hasil usaha dan mempengaruhi laba pada periode terjadinya laba dan rugi
transaksi tersebut.
Akuntansi Transaksi Valas Dalam transaksi valas salah satu isu akuntansinya
adalah bagaimana transaksi tersebut harus
dicatat dalam melaporkan valuta pada tanggal terjadinya transaksi dan pada saat
penyelesaiaan. Dalam transaksi tunai, terdapat persetujuan umum
bahwa transaksi harus dicatat dengan menggunakan kurs pada tanggal
transaksi( spot exchange rate). Tetapi dalam transaksi kredit ada 2 lagi isu
akuntansi yang muncul, salah satunya adalah bagaimana melaporkan penyesuaian
kurs pada tanggal pelaporan keuangan. Ada 2 pandangan mengenai apakah transaksi
harus dianggap sebagai sebuah transaksi tunggal atau 2 buah transaksi :
Pendekatan Transaksi Tunggal Pandangan yang digunakan adalah bahwa hanya ada
satu transaksi ekonomi yang dicatat yaitu transaksi penjualan/pembelian.
Sedangkan pelunasan utang atau penerimaan pelunasan piutang valas dianggap
sebagai bagian esensial dari transaksi ekonomi untuk menjual atau membeli
barang atau jasa.
6.3.1.2.
Pendekatan Transaksi Ganda Dalam pendekatan ini utang dan piutang dianggap
sebgai sebuah transaksi kedua yang berbeda atau terpisah dari transaksi asli
yang berupa pembelian atau penjualan barang atau jasa. Dalam pendekatan ini
manajemen tidak dapat memperkirakan besarnya kurs pada tanggal penyelesaian
transaksi.
Akuntansi Translasi Valas Pada transaksi kredit menimbulkan masalah mengenai
bagaimana melaporkan perubahan kurs, antara kurs pada tanggal transaksi dan
kurs pada tanggal penyelesaian. Ada 2 pendapat mengenai hal ini: – pendapat
pertama dilakukan penyesuaian. Alasannya : laporan keuangan harus mencerminkan
kondisi keuangan pada tanggal transaksi atau tanggal penyesuaian. – Pendapat
kedua, tidak dilakukan penyesuaian, kurs tanggal transaksi dan kurs tanggal
neraca, seperti halnya dengan kurs pada tanggal transaksi adalah tidak nyata
dan tidak direalisasi akan berubah menjadi kurs nyata dan akan direalisasi pada
tanggal penyelesaian.
Metode
Current Rate Pada metode ini semua item neraca ( kecuali modal)ditranslasi pada
kurs sekarang, Sedangkan akun modal saham dan agio modal ditranslasi pada kurs
historis. Pada metode ini laba dan rugi translasi valas tidak mempengaruhi
laporan hasil usaha, serta tidak memperhatikan perbedaan sifat asset dan utang
atau lama waktu atau durasi.
Ada 4 metode untuk menstralai valas yaitu:
Metode
Temporal Pada metode ini, basis pengukuran asset atau kewajiban menentukan
besarnya kurs yang digunakan dalam translasi dan Sebagian besar pendapatan dan
biaya ditranslasi dengan kurs rerata perode terkait. Metode ini dapat digunakan
untuk setiap basis ukuran( kos historis, harga pengganti sekarang atau haraga
pasar sekarang). 6.3.2.3 Metode Current/ Non-Current Prinsip-prinsip yang
mendasari adalah asset dan utang harus ditranslasi berdasarkan saat jatuh
temponya. Serta berbasis pada klasifikasi aktifa dan utang yang sepenuhnya
tidak berkaitan dengan pengaruh ekonomi dari fluktuasi kurs terhadap aktifa dan
utang.
Metode Moneter / Non-Moneter Semua item moneter sperti ( kas,utang dan
piutang) pada neraca sebuah perusahaan anak diluar negeri ditranslasi pada tariff
kurs sekarang, karena metode ini berpersepsi bahwa item-item tersebut
terpengaruh oleh resiko kurs. Sebagian besar item laporan hasil usaha di
translasi pada kurs rerata untuk periode tersebut.
Sumber:
1. http://morita.student.esaunggul.ac.id/2012/11/19/teori-akuntansi/
2. http://vicryblog.blogspot.com/2013/03/konvergensi-akuntansi-internasional.html
3. http://alena19.wordpress.com/2012/04/15/bab-6-translasi-mata-uang-asing/
4. http://whaone0919.wordpress.com/2013/07/23/eksposur-dan-akuntansi-valas/