Minggu, 01 Mei 2011

Pendapatan Nasional, Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan

I. PENDAPATAN
jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.
Ada tiga metode unuk menghitung pendapatan nasional yaitu :
1. Metode Output (Output Approach)
2. Metode Pendapatan (Income Approach)
3. Metode Pengeluaran (Expenditure Approach)

II. DISTRIBUSI PENDAPATAN
Indikator Distribusi Pendapatan ada tiga, yaitu:
1. Distribusi Ukuran (Distribusi Pendapatan Perorangan)
2. Kurva Lorenz
3. Koefisien Gini

1. Distribusi Ukuran (Distribusi Pendapatan Perorangan / Personal Distribution of Income)
Distribusi ukuran merupakan indicator yang paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara tidak langsung menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga. Dengan pengertian seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang, tidak peduli dari mana sumbernya, entah itu bunga simpanan atau tabungan, laba usaha, utang, hadiah ataupun warisan. Lokasi sumber penghasilan (desa atau kota) maupun sector atau bidang kegiatan menjadi sumber penghasilan (pertanian, industry, perdagangan dan jasa) juga diabaikan.

2. Kurva Lorenz
Kurva Lorenz mempunyai sumbu horizontal dan vertical. Sumbu horizontal menyatakan jumlah penerimaan pendapatan dalam persentase kumulatif (Penduduk). Sumbu vertical menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase jumlah (kelompok) penduduk tersebut. Sumbu horizontal dan vertical sama-sama berakhir di 100%, sehingga sama panjangnya. Jika terdapat garis diagonal, garis tersebut merupakan garis “pemerataan sempurna” (perfect equality) dalam distribusi ukuran pendapatan.

3.Koefisien Gini dan Ukuran Ketimpangan
Pengukuran tingkat ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan yang relatif sangat sederhana pada suatu negara dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang di mana kurva Lorenz itu berada. Pada Figur 5-6, rasio yang dimaksud adalah rasio atau perbandingan bidang A terhadap total segitiga BCD. Rasio inilah yang dikenal sebagai rasio konsentrasi Gini (Gini concentration ratio) yang seringkali disingkat dengan istilah koefisien Gini (Gini coefficient). Istilah tersebut diambil dari nama seorang ahli statistik Italia yang pertama kali merumuskannya pada tahun 1912.

III. KEMISKINAN
Kemiskinan adalah Kondisi Kehidupan yang serba kekurangan yang dialami seseorang atau rumah tangga sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal/ yang layak bagi kehidupannya.
Terdapat beberapa definisi kemiskinan , antara lain :
A. Kemiskinan berdasarkan tingkat pendapatan, yaitu :
1. Kemiskinan Absolut
Kemiskinan yang keadaan tingkat pendapatannya dibawah garis kemiskinan/ pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebuthan minimum, seperti kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, perumahan, pendidikan, dll.
2. Kemiskinan Relatif
Kemiskinan yang keadaan tingkat pendapatannya diaatas garis kemiskinan, tapi masih lebih miskin disbanding kelompok masyarakat lainnya. Kelompok miskin relative ini sangat rentan terhadap perkembangan perekonomian yang jika memburuk, maka akan terjerumus kedalam kelompok miskin absolute.
B.
Kemiskinan berdasarkan penyebabnya, adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor buatan manusia (Distribusi aset produktif yang tidak merata, kebijakan ekonomi yang diskriminatif, dll). Kelompok ini mempuyai 2 macam, yaitu :
1. Kemiskinan Natural
Kemiskinan ini terjadi karna faktor alamiah, seperti perbedaan usia, kesehatan dan perbedaan geofrafis tempat tinggal. Kelompok ini tidak memiliki sumber daya yang memadai, baik SDM maupun Sumber Daya Pembangunan lainnya.
2. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan ini terjadi karna perbedaan adat istiadat, etika kerja dll. Kemiskinan cultural mengacu pada siakp hidup seseorang baik gaya hidup, kebiasaan hidup dan kebudayaannya. Kelompok ini sulit untuk diajak berpatisipasi dalm rangka meningkatkan taraf hidupnya.
Penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan dengan cara, antara lain :
-Menciptakan Kesempatan Kerja.
-Pemberdayaan Masyarakat.
-Peningkatan Kapasitas.
-Perlindungan Sosial.
Pengarusutamaan Penganggulangan Kemiskinan sebagai upaya untuk menempatkan perspektif yang benar dan konsistensi kebijakan antar sector, program, anggaran, target dan sistem pelaksanaan.

Sekarang saya akan membuat perbandingan antar dua negara dari penjelasan diatas, negara yang akan saya bandingkan adalah negara yang ada di benua Afrika, yaitu Somalia dengan kenya.

Income(Pendapatan)
Somalia
The U. S. Central Intelligence Agency (CIA) melaporkan bahwa pada tahun 2001 produk domestik bruto (PDB) dari Somalia diperkirakan mencapai 4,1 miliar. PDB per kapita diperkirakan sebesar US $ 550. Tingkat pertumbuhan tahunan PDB diperkirakan sebesar 3%. Tingkat inflasi rata-rata pada tahun 2000 adalah 100%. CIA mendefinisikan PDB sebagai nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan di sebuah negara pada tahun tertentu dan dihitung berdasarkan paritas daya beli, daripada nilai diukur berdasarkan nilai tukar. Diperkirakan bahwa pertanian menyumbang 65% dari PDB, industri 10% dan jasa 25%. Penerimaan Bantuan asing sebesar sekitar $ 16 per kapita.
Kenya
The U. S. Central Intelligence Agency (CIA) melaporkan bahwa pada tahun 2001 produk domestik bruto (PDB) Kenya diperkirakan 31 milyar dolar. PDB per kapita diperkirakan sebesar US $ 1 000. Tingkat pertumbuhan tahunan PDB diperkirakan sebesar 1%. Tingkat inflasi rata-rata tahun 2001 adalah 3,3%. CIA mendefinisikan PDB sebagai nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan di sebuah negara pada tahun tertentu dan dihitung berdasarkan paritas daya beli (PPP) daripada nilai diukur berdasarkan nilai tukar. Diperkirakan bahwa pertanian menyumbang 24% dari PDB, industri 13% dan jasa 63%. Penerimaan Bantuan asing sebesar sekitar $ 15 per kapita dan mencakup sekitar 4% dari pendapatan nasional bruto (GNI).

Distribution of Income (Distribusi Pendapatan)
Somalia
Ekonomi Somalia, salah satu yang termiskin di dunia, yang didasarkan terutama pada peternakan dan, pada tingkat lebih rendah, pada pertanian. Ternak menyumbang sekitar 40% dari PDB dan persentase besar pendapatan ekspor, terutama dari Arab Saudi, pisang tanaman kas utama dan menyumbang hampir 50% dari pendapatan ekspor. Tanaman lain yang dihasilkan untuk konsumsi dalam negeri adalah kapas, jagung, dan sorgum. Ada rencana untuk mengembangkan industri perikanan. Somalia Utara adalah sumber terbesar di dunia dengan kemenyan dan mur. Ada sedikit eksploitasi sumber daya mineral, yang meliputi minyak bumi, uranium, dan gas alam.
Kenya
Kenya adalah Negara yang memiliki ekonomi pertanian, didukung oleh sektor manufaktur, yang berasal dari periode sebelumnya, dan sektor pariwisata, yang merupakan sumber pendapatan penting. Kenya memiliki beberapa sumber daya mineral. Meskipun Kenya adalah salah satu negara yang paling maju di Afrika Timur, rekening industri hanya sekitar 13% dari PDB. Kenya memiliki sektor pertanian yang rentan terhadap kekeringan dari jagung adalah tanaman utama, bersama dengan umbi-umbian, singkong, kentang dan ubi jalar. Ada kekurangan lahan pertanian, hanya 12% dari tanah pertanian utama - dan irigasi kecil. Namun, ekspor negara teh, kopi, bunga dan sayuran. ekspor Teh menyediakan sebagian besar penerimaan devisa, diikuti oleh pariwisata. Kopi merupakan ekspor terbesar ketiga sumber penerimaan devisa pada tahun 2002

Poverty (Kemiskinan)
Somalia
Tanpa data resmi atau koleksi terkoordinasi dan pemeriksaan informasi yang tersedia, sulit untuk memberikan indikasi realistis situasi. Namun, pada tahun 1994 Program Pembangunan PBB, Laporan Pembangunan Manusia Somalia melaporkan peringkat Somalia 165 dari 173 negara dalam hal Indeks Pembangunan Manusia, yang menggabungkan tingkat pendapatan dengan pencapaian pendidikan dan harapan hidup. Menurut Bank Dunia, standar kesehatan di Somalia sebelum tahun 1991 termasuk di antara yang terburuk di dunia. Diperkirakan bahwa ada 1 dokter untuk setiap 20.000 orang (di Amerika Serikat itu adalah 1 dokter untuk setiap 470 orang), dan 1 perawat untuk setiap 1900 orang (di Amerika Serikat itu adalah 1 perawat untuk setiap 70 orang). Hanya 2 persen kelahiran yang dibantu oleh seorang profesional kesehatan, sedangkan di Amerika Serikat hampir 100 persen kelahiran tersebut dihadiri. Pada tahun 1990 rata-rata harapan hidup saat lahir adalah 46 tahun, kematian bayi sekitar 123 per 1.000 kelahiran hidup (di Amerika Serikat itu adalah 7 per 1.000. ini adalah bukti dari kemiskinan Somalia
Kenya
Pemerintah Kenya menghabiskan relatif sedikit pada kesehatan, meskipun tidak menghabiskan cukup besar, jumlah tersebut dalam pendidikan. Pada tahun 1998, misalnya, pengeluaran publik untuk kesehatan dan pendidikan sebagai persentase dari PDB setara dengan 2,2 persen dan 6,5 persen, dibandingkan dengan 1,7 persen dan 7 persen pada tahun 1990. Dibandingkan Amerika Serikat menghabiskan 5,4 persen dari PDB untuk pendidikan dan 6,5 persen pada kesehatan pada tahun 1998. Sebagian besar warga Kenya, untuk bagian mereka, menghabiskan kurang dari pendapatan mereka pada kebutuhan dasar kehidupan, seperti makanan, sewa, pakaian, bahan bakar, dan transportasi. Sebagai hasil dari ekonomi menurun dan pendalaman kemiskinan, Kenya mengkonsumsi lebih sedikit kalori dari makanan setiap hari sehingga mereka melakukan seperti tiga puluh tahun yang lalu. Pada tahun 1970, konsumsi rata-rata 2187 kalori per Kenya hari, dengan angka ini turun menjadi 1.976 kalori per hari pada tahun 1997. America, sebaliknya, konsumsi rata-rata 2965 kalori per hari pada tahun 1970 dan 3699 kalori per hari pada tahun 1997.

SUMBER :
rullyandre.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar